Alkisah seorang petani miskin memiliki seekor kuda jantan yang sangat gagah. Tetangganya yang lebih kaya ingin membeli kuda itu dan menawarkan harga yang tinggi. Sayang si petani miskin tidak hendak menjualnya.
Suatu hari kuda jantan milik petani miskin itu tiba-tiba hilang dari kandangnya. Ketika tetangganya yang lebih kaya mengetahui hal itu, diapun berkata :
"Sungguh malang nasibmu. Kini engkau tidak memiliki satu ekor kudapun. Kalau saja kemarin engkau menjualnya kepadaku, engkau tidak akan mendapat kerugian."
Sang hanya petani menjawab : "Innalillahi wa inna illaihi roji'un."
Beberapa hari kemudian, kuda jantan milik petani yang hilang tersebut kembali dengan membawa tiga ekor kuda betina liar.
Suatu kali anak laki-laki si petani mengalami patah kaki akibat jatuh dari kuda saat mencoba menjinakkan kuda-kuda betina liar tadi.
Ketika tetangganya yang lebih kaya mengetahui hal itu, diapun berkata :
"Lihat, kuda-kuda liar itu rupanya membawa sial dan telah membuat anakmu celaka sehingga tidak bisa lagi membantumu di ladang !."
Sang petani hanya menjawab : "Innalillahi wa inna illaihi roji'un."
Beberapa hari kemudian datanglah pasukan kerajaan yang bertujuan mengambil paksa anak-anak muda desa untuk dijadikan prajurit perang. Namun pasukan kerajaan melewati saja rumah si petani setelah mengetahui anak laki-laki si petani tengah mengalami patah kaki akibat terjatuh dari kuda.
Ketika tetangganya yang lebih kaya mengetahui hal itu, diapun berkata :
"Sungguh beruntung sekali nasibmu. Anakmu tidak ikut berperang, sedangkan kami harus kehilangan anak-anak kami."
Sang petani hanya menjawab : "Innalillahi wa inna illaihi roji'un."
Apa yang dapat kita petik dari kisah petani miskin dan kudanya diatas ?. Ternyata, begitu mudahnya Allah SWT melukiskan orang sabar itu yaitu orang-orang yang digambarkan dalam firman-Nya dalam Al Qur'an :
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali,"
(QS Al-Baqarah : 155-156)
Kalimat "Innalillahi wa inna illaihi roji'un" ini ternyata bukan sekedar kalimat biasa. Kalimat ini mengandung pesan dan kesadaran tauhid tingkat tinggi. Setiap musibah, cobaan dan ujian itu tidaklah berarti apa-apa karena kita semua adalah milik Allah karena kita berasal dari-Nya, dan baik suka-maupun duka, diuji atau tidak, kita pasti akan kembali kepada-Nya. Ujian apapun itu datangnya dari Allah, dan hasil ujian itu akan kembali kepada Allah.
Bila kita mampu mengingat dan menghayati makna kalimat tersebut, ditengah ujian dan cobaan yang menerpa kehidupan kita, maka Allah menjanjikan balasan yang menggembirakan sebagaimana yang di firmankan-Nya dalam ayat selanjutnya :
"Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."
(QS Al Baqarah : 157)
Maka seperti yang diteladankan oleh sang petani miskin, yang senantiasa bertawaqal dan menyerahkan semua urusannya kepada Allah SWT, maka Allahpun menganugerahinya akhir yang menyenangkan.
Maaf, hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link judi online atau iklan ilegal akan kami blokir/hapus.
0Komentar
Maaf, Hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link iklan ilegal akan kami hapus. Terima kasih. (Admin)