Suatu hari Abu Nawas bertanya kepada temannya yang terkenal kikir, mengapa temannya itu tidak pernah lagi mengajaknya pergi makan-makan ?.
"Cara makanmu amat merisaukan perasaanku, " jawab si kikir.
"Engkau makan begitu cepat. Engkau sudah mengangkat suapan kedua sementara suapan pertama belum lagi habis engkau kunyah.
Akibatnya makanan dimeja sudah habis, sementara pembicaraan kita belumlah selesai. Engkau telah menimbulkan kesusahan bagiku karena membuat aku harus memesan tambahan makanan lagi," lanjut si kikir.
"Oh, begitukah ?," kata Abu Nawas. " Apakah maksudmu, setiap aku menyuap makanan lalu pergi melakukan sholat sunnat dua raka'at dan kemudian baru melanjutkannya dengan suapan berikutnya ?!. Begitu seterusnya ?!."
Maaf, hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link judi online atau iklan ilegal akan kami blokir/hapus.
0Komentar
Maaf, Hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link iklan ilegal akan kami hapus. Terima kasih. (Admin)